Filsafat Ilmu PM A PPs UNY
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Marsigit, M.A
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Marsigit, M.A
Perkuliahan Filsafat
Ilmu di kelas A Pascasarjana Pendidikan Matematika pada hari Selasa, 12
Desember 2017 pada pukul 15.30 WIB seperti pertemuan sebelumnya
dilaksanakan di lantai 1 Gedung
Pascasarjana UNY. Perkuliahan hari ini dimulai dengan membaca basmalah bersama
dilanjutkan dengan sharing pengalaman oleh Bapak Prof. Marsigit, yang telah
dilantik sebagai direktur Pascasarjana yang baru. Kami ucapkan selamat kepada
Bapak dan semoga amanah yang diemban sekarang dapat dijalankan dengan optimal
dan memberikan manfaat bagi orang lain.
“Nggege Mongso”, sebuah ungkapan dalam bahasa Jawa yang dikemukakan
Bapak untuk mengawali perkuliahan kali ini. Sebelum Bapak melanjutkan dan
menerjemahkan ungkapan tersebut, jujur bahwa saya tidak mengerti dengan bahasa
Jawa karena background daerah saya adalah dari luar Jawa. Menjawab kebingungan
kami, kemudian Bapak melanjutkan untuk menjelaskan arti dari Nggege Mongso adalah mendahului kehendak
Tuhan. Jika dibandingkan dengan bercita-cita, maka adalah dua hal yang berbeda.
Perbedaannya terletak dalam menghadapi kenyataan. Orang yang nggege mongso di dalam dirinya merasa
bahwa semua akan terwujud sesuai dengan logika pikirannya. Namun orang yang memiliki
cita-cita akan tetap istiqomah di dalam hati dan melakukan usaha yang maksimal
dalam menggapai cita-citanya.
Manusia sebagai
makhuluk ciptaan Tuhan sudah selayaknya tidak nggege mongso. Mengapa demikian? Karena kata pasti hanya milik
Tuhan. Boleh jadi apa yang akan kamu terima, tidak akan terwujud jika Allah
sudah memutuskan demikian. Berangkat dari sini maka dapat diambil hikmah bahwa
sebagai makhluk ciptaan-Nya, melalui usaha yang dilakukan, berdoa kepada Allah,
serta bertawakal dan berserah diri kepada-Nya atas apa yang akan diterima kelak
merupakan perwujudan sikap yang sudah seharusnya.
Dilantik sebagai direktur baru program
pascasarjana, tidak menjadikan Beliau nggege
mongso. Hal ini terbukti dari ketidaktahuan kami terhadap alasan mengapa
Bapak tidak dapat hadir pada perkuliahan seminggu sebelumnya. Beliau hanya
mengatakan bahwa kelas Filsafat Ilmu pada hari itu ditiadakan dikarenakan Bapak
sedang ada urusan dinas. Menurut saya, tidak memberikan alasan secara langsung kepada
kami bahwa Beliau mengikuti acara pelantikan direktur dan yang dilantik sebagai
direktur adalah Beliau, merupakan bentuk kerendahan hatinya dan hal demikian meupakan
cermin bahwa tindakan Beliau jauh dari kata nggege
mongso.
Foto saat pelantikan
Pak Prof. Marsigit sebagai Direktur Pascasarjana UNY
Selain itu sebagai direktur yang baru, Bapak juga sharing info terkait penelitian dan jurnal. Beliau mengatakan bahwa hidup adalah riset dan setiap orang adalah researcher. Setiap orang memiliki potensi, maka sebagai mahasiswa, jangan jadikan syarat “accept jurnal” sebagai momok dan berujung kepada kebuntuan. Kiat-kiat yang diberikan oleh Bapak terkait menulis artikel untuk jurnal internasional, yaitu tulisan yang dibuat jangan terlalu tebal, cukup 5-6 halaman saja, serta tuliskan hal-hal yang penting saja. Langkah awal dalam memulainya adalah 1) keterbacaan, maksudnya adalah sumber bacaan yang memuat bahasa Inggris menuntut kita untuk memulai sejak dini, dengan membaca, membaca dan membaca; 2) referensi yang digunakan harus yang berkualitas. Karena referensi ang berkualitas akan mendukung artikel kita sehingga menjadi berkualitas pula. Kelemahan yang sering dijumpai oleh masyarakat Indonesia dalam menulis adalah kurang fokus terhadap suatu topik yang diangkat, maka dalam hal ini sebenarnya diperlukan coaching clinic.
Foto bersama Pak Prof. Marsigit, M.A. selaku dosen Filsafat Ilmu
sekaligus Direktur Pascasarjana UNY